Jumat, 22 Juni 2012

UKHUWAH ITU HEBAT .. !!!




Ya.. Seharusnya, seperti ini lah sebuah ukhuwah..
Ada banyak terima kasih yang terucap satu sama lain nya..
Terima kasih untuk indahnya kebersamaan..
Terima kasih untuk indahnya pengorbanan..
Terima kasih untuk indahnya kesabaran..
Terima kasih untuk indahnya kebahagiaan..
Dan Terima kasih untuk indahnya sebuah perpisahan karena disana ada semangat dan senyuman untuk sebuah perjumpaan..

Ya.. Seharusnya, seperti ini lah sebuah ukhuwah..
Ketika hati ini dipersatukan oleh ketauhidan..
Ketika hati ini dipersatukan oleh keimanan..
Ketika hati ini dipersatukan oleh ketaatan..
Ketika hati ini dipersatukan oleh keberkahan..
Dan Ketika hati ini dipersatukan oleh ketulusan karena kecintaan kalian hanya Pada Allah azza wa jalla saja..

Ya.. Seharusnya, seperti ini lah sebuah ukhuwah..
Ini adalah tentang Hati.. Hati hati yang terikat..
Ini adalah tentang Doa.. Doa-doa yang saling Bertaut..
ini adalah tentang Rindu.. Rindu-rindu untuk saling bertemu..



Ahad, 6 Mei 2012 pukul 20.30-
Sumber Inspirasi.. Sahabat ter- HEBAT MTM 11..

Rabu, 20 Juni 2012

UKHUWAH ITU MEREKAH


Tiada kata terbungkus retorika..
namun lisan tak dapat menahan ucap nya..
di hati pun menyeruak rasa..
yaaa,. rindu yg membuncah tak dapat terbendung dlm dada..

ktika ukhuwah ini merekah..
laksana bunga mawar merah..
yg terlintas wajah2 mereka nan cerah..
juga senyum2 nya yg sumringah..

ktika ukhuwah ini merekah..
pada mereka yg dipertemukan dlm amanah..
pada mereka yg mengiring stiap langkah..
pada mereka yg dipersatukan dlm dakwah..

ketika ukhuwah ini merekah..
ada mereka dalam doa ktika tangan tertengadah..
ada mereka ketika sujud diatas sajadah..
ada mereka ketika harap dalam alunan robitoh terijabah..

yaaa..ketika ukhuwah merekah..
rindu ini laksana air bah..
rindu ini bagaikan tak terarah..

dibawah sempurna nya bulan purnama.. 3 Juni 2012 @Home..
sumber inspirasi: kalian SUJU & BONI

KETIKA AKHWAT JATUH CINTA ^^


Ketika Akhwat Jatuh Cinta…
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…
Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…
Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…

Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…
Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…
Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan...

Alangkah kasihannya jika akhwat jatuh cinta…
Kerana yang ada adalah penderitaan…

Tapi ukhti…
Bersabarlah…
Jadikan ini ujian dari Rabbmu…
Matikan rasa itu secepatnya…
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…

BASMALLAH


Diawali dengan basmallah..
Aku menjadi seorang muslimah..
Muslimah yang tertarbiyah..
Muslimah yang berusaha menjalankan Islam ini secara kafah..
Memang aku tak sebaik fatimah..
Tak serupa dengan aisyah..
Tak dapat dibandingkan denganya siti Khodijah..
Dengan segala kesempurnaan mereka dalam akhlakul karimah..

Aku hanya muslimah penuh dengan fitnah..
Aku hanya muslimah yang sangat lemah..
Aku hanya muslimah yang cepat lelah..
Aku hanya muslimah yang selalu salah..
Aku hanya muslimah yang mudah kalah..
Aku hanya muslimah yang terlalu bocah..
Aku hanya muslimah yang gampang berkeluh kesah..
Aku hanya muslimah yang terkadang salah langkah dan arah..

Diawali dengan basmalah..
Aku menjadi seorang murobbiyah..
Ingin membagi hikmah terindah..
Ingin berusaha menunaikan semua amanah..
ingin terus berada dalam kereta dakwah..
Ingin bersama memperbaiki ibadah..
Ingin bersama membiasakan tilawah..
Ingin bersama membagi sedekah walau hanya sekedar senyum di wajah..

Jumat, 09 Maret 2012

New Quantum Tarbiyah

Tarbiyah adalah proses untuk memperbaiki sesuatu, menjaga dan terus memelihara sampai berakhir dengan baik,  husnul khatimah, Happy Ending Full Barokah. Lakukan lompatan dahsyat, apapun masa lalumu segeralah bertobat dan ambil peran penuh manfaat sebelum semua nya terlambat. Inilah tarbiyah, mengubah dari hal-hal yang sangat mendasar. Berani mendidik diri untuk melejitkan potensi. Mengubah orientasi diri dari keterbatasan untuk menciptakan kemelimpahan. Kita yang membuat momentum itu menjadi ada, kita yang membuat perubahan menjadi nyata.
Mulailah dengan menentukan posisi kita masing-masing saat ini dan planing posisi akhir nanti dengan kekuatan mimpi. Beriman itu berbeda dengan sekedar berislam. Sebab iman itu tidak akan bermanfaat tanpa amal, seperti dalam suart al-Hujurat ayat 14-15. Sesuai janji-Nya, Allah akan membalas orang yang beramal sesuai tingkat amalnya. Besarnya pahala selaras dengan usaha yang dilakukan, besarnya tantangan yang dialami, besarnya kesulitan yang dilalui dan luasnya manfaat yang diberi.
Allah memberikan bimbingan pasti, prestasilah yang menentukan posisi kita. Katakan dengan prestasi, bangun rasa percaya diri. Bicara dengan amal nyata. Abu darda berkata “Tidaklah seorang dikatakan ulama kalau tidak mengamalkan ilmu yang diketahuinya”.  Mulailah dari hal yang kecil. Rasakan bahagia mu saat engkau memulai kebaikan dan bisa menjaganya. Mengubah energi kebaikan menjadi cahaya kebahagiaan.
Menjadi juru dakwah, sebenarnya begitu banyak lowongan, sampai kapanpun terbuka luas dan tak terbatas. Menjadi juru dakwah, tidak membutuhkan pengalaman kerja, jam terbang atau jam tayang yang banyak dahulu. Lowongan dai tidak terbatas. Siapa pun bisa. Lejitkan potensimu dengan Quantum tarbiyah. Jadilah da’i dan da’iyah, murobbi murobbiyah. Dengan membina diri dan mendakwahi diri sendiri itu pun sudah termasuk berdakwah, tapi itu saja belum cukup. Justru dengan menyampaikan engkau akan terus melakukan perbaikan. Inilah modal untuk melakukan yang lebih baik dan yang terbaik.

Selasa, 19 April 2011

Menerima Amanah


Amanah...

Ya, mendengar kata itu diri ini merasa berat dan takut seperti yang terdapat dalamsurat Al-Ahzab ayat 72:

“Sesungguhnya KAMI telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh…” (QS 33/72).

Setiap kali teringat akan makna dari surat ini serasa diri ini ingin tidak memikul dan menerima amanah yang dipercayakan pada diri. Tetapi sebenarnya amanah itu sudah menjadi fitrah dan mau tidak mau  menjadi keharusan karena sesungguhnya diri ini adalah amanah untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Dan dalam sebuah Hadits “Ada 4 perkara yang jika semuanya ada pada dirimu maka tidak berbahaya bagimu apa yang terlepas darimu dalam dunia: Benar ketika berbicara, menjaga amanah, sempurna dalam akhlaq, menjaga diri dari meminta.” (HR Ahmad ).

Tetapi apalah arti amanah seorang manusia seperti diri ini jika dibandingkan dengan amanah yang di emban Rasulullah SAW. Rasulullah menerima amanah yang lebih besar dan sangat agung. Namun bagaimana sikap Rasulullah ketika manerima amanah tersebut? Apakah menolak? Tentu tidak! Rasulullah menerima tugas dan amanah ini dengan lapang. Mari sejenak kita buka Al – Qur’an surat Al – Muzzamil ayat 1 – 20, baca kemudian pamahi! Dalam surat Al – Muzzamil ini kita bisa melihat bahwa Rasulullah menerima amanah yang cukup berat... seperti yang kita ketahui Rasulullah begitu takut ketika wahyu itu datang kepadanya hingga gemetar seluruh tubuh. Surat Al Muzzmil erat kaitannya dengan amanah yang diberikan Allah kepada Rasulullah melalui perantara malaikat jibril.

Jumat, 15 April 2011

Tegar di Jalan Dakwah

Jalan dakwah memang sungguh berliku, begitu banyak problematika dan permasalahan yang mewarnai jalan dakwah ini. Problematika pertama yang disoroti yaitu problematika pada internal yang seharusnya mampu diselesaikan oleh aktivis itu sendiri yang pada akhir nya aktivis dapat optimal menunaikan amanah dakwah.
Ya, memang aktivis itu manusia biasa yang merupakan hal  yang wajar ketika ia dihadapkan pada permasalahan kejiwaan, bahkan Allah pun berfirman dalam Qs. Al- Ankabut :2-3, yang menerangkan bahwa setiap otrang yang beriman pasti akan diuji untuk mengetahui siapa yang benar-benar beriman dan yang tidak. Oleh karena itu memang merupakan fitrahnya lah gejolak kejiwaan itu muncul dari pribadi seorang aktivis, bahkan sahabat Rasulullah pun tidak luput dari gejolak jiwa. Tetapi yang harus dicermati adalah pengelolaan gejolak jiwa ini dengan tepat karena bila tidak, akan dapat menghancurkan citra aktivis dan citra dakwah itu sendiri.
Dalam diri setiap manusia Allah memberikan keseimbangan yang merupakan asas kehidupan. Oleh karena itu merupakan asas kehidupan, bila terjadi ketidakseimbangan berarti melawan fitrah kehidupan itu sendiri dan pasti akan melahirkan ketidakbaikan. Dalam buku ini, menjelaskan bentuk  ketidakseimbangan yang dapat terjadi dalam kehidupan aktivis dakwah diantaranya, ketidakseimbangan antara aktivitas ruhaniyah dengan aktivitas lapangan dan hal ini lah yang sering terjadi di dunia  dakwah yang sebenarnya aktivitas ruhaniyah sangat vital bagi aktivis dakwah, ketidakseimbangan antara dakwah di dalam dengan di luar rumah tangga yang dalam hal ini saya mengaitkannya dengan dakwah di keluarga yang merupakan medan dakwah yang sangat dekat dan prioritas utama, ya walaupun pada kenyataannya terkadang dakwah keluarga dinomorduakan tetapi tetap harus mendapat dukungan keluarga, ketidakseimbangan antara aktivitas pribadi dengan organisasi dan semoga hal ini tidak terjadi pada diri ini, amien....